Contoh Soal Sifat Komutatif Dan Asosiatif

Pengertian Sifat Komutatif dan Asosiatif

Sifat komutatif dan asosiatif adalah dua konsep penting dalam matematika. Sifat komutatif berlaku ketika urutan operand tidak mempengaruhi hasil operasi, sedangkan sifat asosiatif berlaku ketika pengelompokan operand tidak mempengaruhi hasil operasi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa contoh soal yang menggambarkan penggunaan sifat komutatif dan asosiatif.

Contoh Soal Sifat Komutatif

Sifat komutatif adalah sifat yang sering kita temui dalam operasi matematika sehari-hari, terutama penjumlahan dan perkalian. Sifat ini menyatakan bahwa urutan operand dalam operasi tersebut tidak mempengaruhi hasilnya.

Contoh pertama adalah operasi penjumlahan. Misalkan kita memiliki dua bilangan, a dan b. Untuk menguji sifat komutatif, kita dapat menghitung hasil dari operasi a + b dan b + a.

Jika a = 5 dan b = 3, maka a + b = 5 + 3 = 8 dan b + a = 3 + 5 = 8. Dalam kedua kasus ini, hasilnya sama. Urutan penjumlahan tidak mempengaruhi hasil operasi, sehingga penjumlahan memiliki sifat komutatif.

Contoh kedua adalah operasi perkalian. Misalkan kita memiliki dua bilangan, x dan y. Untuk menguji sifat komutatif, kita dapat menghitung hasil dari operasi x * y dan y * x.

Jika x = 7 dan y = 2, maka x * y = 7 * 2 = 14 dan y * x = 2 * 7 = 14. Kembali lagi, urutan perkalian tidak mempengaruhi hasil operasi, sehingga perkalian memiliki sifat komutatif.

Namun, tidak semua operasi matematika memiliki sifat komutatif. Misalnya, dalam operasi pengurangan, urutan operand mempengaruhi hasilnya. Jika p = 10 dan q = 4, maka p – q = 10 – 4 = 6, namun q – p = 4 – 10 = -6. Hasilnya berbeda tergantung pada urutan operand, sehingga pengurangan tidak memiliki sifat komutatif.

Secara umum, sifat komutatif sangat berguna dalam mempermudah perhitungan dan memahami hubungan antara operasi matematika. Dengan memahami sifat ini, kita dapat menukar posisi operand tanpa mengubah hasil operasi.

Contoh Soal Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif adalah sifat yang sering kita temui dalam operasi matematika seperti penjumlahan dan perkalian. Sifat ini menyatakan bahwa pengelompokan operand dalam operasi tersebut tidak mempengaruhi hasilnya.

Contoh pertama adalah operasi penjumlahan. Misalkan kita memiliki tiga bilangan, a, b, dan c. Untuk menguji sifat asosiatif, kita dapat menghitung hasil dari operasi (a + b) + c dan a + (b + c).

Jika a = 4, b = 2, dan c = 3, maka (a + b) + c = (4 + 2) + 3 = 6 + 3 = 9 dan a + (b + c) = 4 + (2 + 3) = 4 + 5 = 9. Hasilnya sama dalam kedua kasus ini. Pengelompokan operand tidak mempengaruhi hasil penjumlahan, sehingga penjumlahan memiliki sifat asosiatif.

Contoh kedua adalah operasi perkalian. Misalkan kita memiliki tiga bilangan, x, y, dan z. Untuk menguji sifat asosiatif, kita dapat menghitung hasil dari operasi (x * y) * z dan x * (y * z).

Jika x = 5, y = 2, dan z = 1, maka (x * y) * z = (5 * 2) * 1 = 10 * 1 = 10 dan x * (y * z) = 5 * (2 * 1) = 5 * 2 = 10. Hasilnya sama dalam kedua kasus ini. Pengelompokan operand tidak mempengaruhi hasil perkalian, sehingga perkalian memiliki sifat asosiatif.

Namun, dalam operasi pengurangan, pengelompokan operand dapat mempengaruhi hasilnya. Jika p = 8, q = 6, dan r = 2, maka (p – q) – r = (8 – 6) – 2 = 2 – 2 = 0, namun p – (q – r) = 8 – (6 – 2) = 8 – 4 = 4. Hasilnya berbeda tergantung pada pengelompokan operand, sehingga pengurangan tidak memiliki sifat asosiatif.

Sifat asosiatif sangat penting dalam memahami hubungan antara operand dalam operasi matematika. Dengan memahami sifat ini, kita dapat mengelompokkan operand dalam berbagai cara tanpa mengubah hasil operasi.

Kesimpulan

Dalam matematika, sifat komutatif berlaku ketika urutan operand tidak mempengaruhi hasil operasi, sedangkan sifat asosiatif berlaku ketika pengelompokan operand tidak mempengaruhi hasil operasi. Dalam contoh soal di atas, kita telah melihat penggunaan sifat komutatif dan asosiatif dalam berbagai operasi seperti penjumlahan, perkalian, dan pengurangan. Memahami konsep ini penting dalam mempelajari dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.