Hukum Tajwid Surat An-Nas

Pendahuluan

Surat An-Nas adalah salah satu surat terakhir dalam Al-Qur’an. Surat ini termasuk dalam juz ke-30 dan terdiri dari 6 ayat. Dalam pembacaan Al-Qur’an, penting untuk memperhatikan tajwid. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum tajwid yang berlaku pada Surat An-Nas.

1. Hukum Nun Mati dan Tanwin

Pada Surat An-Nas, terdapat beberapa nun mati dan tanwin yang perlu diperhatikan dalam pembacaannya. Nun mati atau tanwin adalah huruf nun (ن) atau tanwin (ًٌٍ) yang diikuti oleh salah satu huruf mati. Ketika membaca nun mati atau tanwin, kita harus memanjangkan bacaan nun tersebut selama dua harakat (doubling). Contohnya, pada kata “مِنْ شَرِّ” (dari kejahatan), nun mati pada kata “مِنْ” harus dibaca dengan memanjangkan bacaan “مِنْ” hingga dua harakat.

2. Hukum Ikhfa

Ikhfa adalah hukum tajwid yang berlaku ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa (غ، خ، ح، ع، ح، ج، ق). Pada Surat An-Nas, terdapat contoh ikhfa pada kata “بِنَاسِ” (manusia). Nun mati pada kata “بِنَاسِ” harus dibaca dengan menyamarkan bacaan nun tersebut dengan huruf ikhfa.

3. Hukum Idgham

Idgham adalah hukum tajwid yang berlaku ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham (م، ن، و). Pada Surat An-Nas, terdapat contoh idgham pada kata “مِنَ الْجِنَّةِ” (dari (golongan) jin). Nun mati pada kata “مِنَ” harus dibaca dengan menyatukan bacaan nun tersebut dengan huruf mim berharakat (idgham mutamatsilain).

4. Hukum Iqlab

Iqlab adalah hukum tajwid yang berlaku ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba (ب). Pada Surat An-Nas, terdapat contoh iqlab pada kata “مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ” (dari (golongan) setan yang berbisik). Nun mati pada kata “شَرِّ الْوَسْوَاسِ” harus dibaca dengan menggantikan bacaan nun tersebut dengan huruf mim yang dilafalkan dengan bibir menempel pada bibir atas.

5. Hukum Mad

Hukum mad berlaku pada huruf-huruf tertentu dalam Al-Qur’an yang memiliki panjang bacaan. Pada Surat An-Nas, terdapat contoh hukum mad pada kata “مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ” (dari (golongan) setan yang bersembunyi). Terdapat mad wajib muttasil pada kata “شَرِّ” dan “خَنَّاسِ” yang harus dibaca dengan memanjangkan bacaannya sesuai dengan aturan mad.

Kesimpulan

Surat An-Nas memiliki beberapa hukum tajwid yang perlu diperhatikan dalam pembacaannya. Hukum nun mati dan tanwin, ikhfa, idgham, iqlab, dan mad dapat mempengaruhi cara kita membaca surat ini dengan baik dan benar. Penting bagi umat Muslim untuk mempelajari dan memahami tajwid agar dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan tepat. Dengan memperhatikan hukum tajwid, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Semoga artikel ini bermanfaat dalam mempelajari hukum tajwid Surat An-Nas.