Dalam bahasa Indonesia, EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan adalah aturan resmi yang mengatur tata cara penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, terkadang kita sering menemui kata-kata yang tidak sesuai dengan aturan EYD. Apa sebenarnya istilah yang digunakan untuk menyebut kata-kata tersebut? Dalam artikel ini, kita akan membahas kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD dan istilah yang digunakan untuk menggambarkannya.
Daftar Isi
Kata-kata Tak Baku
Salah satu istilah yang sering digunakan untuk menyebut kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD adalah “kata tak baku”. Kata-kata tak baku adalah kata-kata yang tidak mengikuti aturan EYD dalam hal ejaan, penggunaan huruf kapital, atau tanda baca. Contoh kata tak baku adalah “bkn” yang seharusnya ditulis sebagai “bukan”, atau “km” yang seharusnya ditulis sebagai “kamu”.
Kata-kata tak baku sering digunakan dalam komunikasi informal, seperti percakapan di media sosial atau pesan singkat. Meskipun kata-kata tak baku umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, mereka tidak dianjurkan dalam penulisan formal atau resmi.
Kata-kata Tak Lazim
Selain istilah “kata tak baku”, kita juga sering menggunakan istilah “kata tak lazim” untuk menyebut kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD. Kata-kata tak lazim adalah kata-kata yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari atau tidak umum dalam bahasa Indonesia.
Contoh kata tak lazim adalah “menghasut” yang seharusnya ditulis sebagai “menghasut” atau “menghancurkan” yang seharusnya ditulis sebagai “menghancurkan”. Kata-kata tak lazim umumnya digunakan dalam penulisan formal, seperti dalam karangan, artikel, atau pidato.
Kata-kata Serapan Asing
Selain kata tak baku dan tak lazim, kita juga sering menemui kata-kata serapan asing yang tidak sesuai dengan EYD. Kata-kata serapan asing adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan masuk ke dalam bahasa Indonesia tanpa mengalami perubahan ejaan.
Contoh kata serapan asing adalah “restoran” yang seharusnya ditulis sebagai “restoran” atau “mobil” yang seharusnya ditulis sebagai “mobil”. Kata-kata serapan asing sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan penulisan formal.
Penyebutan Lain
Selain istilah-istilah yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa istilah lain yang digunakan untuk menyebut kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD. Beberapa istilah tersebut antara lain “kata nonbaku”, “kata tak etimologi”, atau “kata sehari-hari”. Meskipun istilah-istilah ini digunakan secara luas, istilah “kata tak baku” dan “kata tak lazim” lebih umum digunakan dalam pembahasan mengenai EYD.
Kesimpulan
Dalam bahasa Indonesia, kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD memiliki beberapa istilah yang dapat digunakan untuk menyebutnya. Istilah yang paling umum digunakan adalah “kata tak baku” dan “kata tak lazim”. Kata-kata tak baku umumnya digunakan dalam komunikasi informal, sedangkan kata-kata tak lazim sering digunakan dalam penulisan formal. Selain itu, kita juga sering menemui kata-kata serapan asing yang tidak mengikuti aturan EYD. Dalam penggunaan sehari-hari, kita bisa menggunakan istilah-istilah tersebut untuk menggambarkan kata-kata yang tidak sesuai dengan EYD.