Perbedaan Ayam Hutan dan Bekisar

Apa itu Ayam Hutan?

Ayam hutan, juga dikenal sebagai ayam rimba atau ayam belaungan, adalah jenis burung berukuran sedang yang termasuk dalam keluarga Phasianidae. Ayam hutan memiliki habitat alami di hutan-hutan dan daerah bersemak di Asia Tenggara. Mereka memiliki bulu coklat dengan bercak-bercak hitam dan ekor yang panjang. Ayam hutan dikenal akan suara kokokan yang keras dan khas.

Apa itu Bekisar?

Bekisar adalah jenis ayam yang merupakan hasil persilangan antara ayam hutan (Gallus gallus) betina dengan ayam kampung (Gallus domesticus) jantan. Ayam bekisar memiliki penampilan yang unik dengan bulu berwarna-warni dan ekor yang panjang. Mereka memiliki suara yang berbeda dengan ayam hutan dan memiliki sifat yang lebih jinak dibandingkan dengan ayam hutan.

Perbedaan dalam Penampilan

Perbedaan pertama yang dapat dilihat antara ayam hutan dan bekisar adalah pada penampilan fisik mereka. Ayam hutan memiliki bulu coklat dengan bercak-bercak hitam yang membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan hutan. Sedangkan bekisar memiliki bulu yang berwarna-warni dengan kombinasi warna yang indah seperti merah, hijau, dan biru. Bulu bekisar membuatnya menjadi salah satu jenis ayam yang paling menarik secara visual.

Secara umum, ayam hutan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan bekisar. Ayam hutan jantan memiliki panjang tubuh sekitar 60-80 cm dan berat sekitar 1-2 kg, sedangkan ayam hutan betina sedikit lebih kecil dengan panjang tubuh sekitar 40-50 cm dan berat sekitar 0,5-1 kg. Bekisar, di sisi lain, memiliki tubuh yang lebih kecil dengan panjang tubuh sekitar 35-45 cm dan berat sekitar 0,5-1 kg.

Perbedaan dalam Suara

Suara kokokan adalah salah satu perbedaan paling mencolok antara ayam hutan dan bekisar. Ayam hutan dikenal karena suara kokokannya yang keras dan khas, yang terdengar seperti “kokokokok… kuuyurrr”. Suara ini biasanya terdengar di pagi hari dan di malam hari sebagai tanda kehadiran mereka di hutan.

Bekisar, di sisi lain, memiliki suara yang berbeda dengan ayam hutan. Suara bekisar lebih halus dan lebih mirip dengan suara ayam kampung, meskipun cenderung lebih lembut. Suara bekisar tidak sekeras suara ayam hutan dan biasanya terdengar lebih sering di siang hari.

Perbedaan dalam Sifat dan Perilaku

Ayam hutan biasanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu jantan dan beberapa betina. Mereka cenderung lebih liar dan memiliki sifat yang lebih agresif, terutama saat melindungi wilayahnya atau ketika sedang bersaing dengan jantan lain. Ayam hutan juga lebih sulit untuk dijinakkan dan membutuhkan ruang yang lebih luas untuk bergerak.

Bekisar, di sisi lain, memiliki sifat yang lebih jinak dan lebih mudah dijinakkan. Mereka cenderung lebih toleran terhadap manusia dan lebih suka hidup dalam kelompok yang lebih besar. Bekisar juga cenderung lebih aktif di siang hari dan lebih pasif di malam hari.

Perbedaan dalam Habitat

Ayam hutan memiliki habitat alami di hutan-hutan dan daerah bersemak di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka dapat ditemukan di berbagai jenis habitat hutan, dari hutan primer hingga hutan sekunder yang lebih terbuka. Ayam hutan juga dapat hidup di dekat perkebunan atau pemukiman manusia yang terletak di dekat hutan.

Bekisar, di sisi lain, lebih sering ditemukan di daerah pedesaan atau perkebunan di Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Bali. Mereka biasanya dipelihara oleh manusia untuk tujuan hiasan atau sebagai hewan peliharaan. Bekisar juga dapat ditemukan di kebun-kebun atau lahan terbuka yang dekat dengan pemukiman manusia.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dibahas perbedaan antara ayam hutan dan bekisar. Ayam hutan merupakan jenis burung yang hidup di hutan dan memiliki suara kokokan yang keras dan khas. Di sisi lain, bekisar adalah hasil persilangan antara ayam hutan betina dengan ayam kampung jantan, memiliki penampilan yang unik dengan bulu berwarna-warni dan sifat yang lebih jinak.

Perbedaan lainnya termasuk dalam ukuran tubuh, suara, sifat, dan habitat. Ayam hutan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar, suara kokokan yang lebih keras, sifat yang lebih liar, dan hidup di hutan-hutan dan daerah bersemak di Asia Tenggara. Bekisar, di sisi lain, memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, suara yang lebih halus, sifat yang lebih jinak, dan lebih sering ditemukan di daerah pedesaan atau perkebunan di Indonesia.