Iqro adalah salah satu metode pembelajaran membaca Al-Qur’an yang populer di Indonesia. Metode ini menggunakan buku Iqro yang tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu hitam dan hijau. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengajarkan membaca Al-Qur’an, terdapat perbedaan antara Iqro hitam dan hijau. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan-perbedaan tersebut.
Daftar Isi
1. Warna
Perbedaan yang paling mencolok antara Iqro hitam dan hijau adalah pada warna bukunya. Iqro hitam memiliki cover dan halaman dalam warna hitam, sedangkan Iqro hijau memiliki cover dan halaman dalam warna hijau. Warna ini tidak mempengaruhi isi dari buku tersebut, namun ada beberapa orang yang memiliki preferensi terhadap salah satu warna tersebut.
2. Tingkat Kesulitan
Perbedaan lain antara Iqro hitam dan hijau terletak pada tingkat kesulitannya. Iqro hitam umumnya digunakan untuk pemula yang baru belajar membaca Al-Qur’an. Buku ini berisi huruf-huruf Arab yang diajarkan secara bertahap, mulai dari huruf hijaiyah hingga membaca kata-kata sederhana. Sementara itu, Iqro hijau ditujukan untuk tingkat yang lebih lanjut, di mana pengguna sudah menguasai huruf-huruf dasar dan ingin melanjutkan ke tahap berikutnya.
3. Penekanan pada Tajwid
Iqro hijau memiliki penekanan yang lebih kuat pada penerapan tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Tajwid adalah aturan-aturan dalam mengeluarkan suara saat membaca Al-Qur’an agar sesuai dengan kaidah yang benar. Iqro hijau memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai tajwid, sehingga pengguna dapat belajar membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan benar.
4. Materi Tambahan
Iqro hijau juga memiliki tambahan materi yang tidak terdapat dalam Iqro hitam. Materi tambahan ini meliputi pengenalan dan penjelasan mengenai beberapa surah Al-Qur’an yang sering dibaca dalam shalat, seperti Al-Fatihah, surah-surah pendek, dan surah Al-Kautsar. Hal ini memberikan pengguna Iqro hijau pengetahuan lebih luas mengenai isi Al-Qur’an dan mempermudah mereka dalam melaksanakan ibadah shalat.
5. Keberlanjutan Pembelajaran
Iqro hitam dan hijau memiliki kelanjutan pembelajaran yang berbeda. Setelah menyelesaikan Iqro hitam, pengguna dapat melanjutkan pembelajaran mereka dengan menggunakan Iqro hijau. Dengan demikian, Iqro hijau dapat dijadikan sebagai langkah selanjutnya setelah mempelajari Iqro hitam, sehingga pembelajaran membaca Al-Qur’an dapat terus berlanjut dengan lebih baik.
6. Preferensi Pribadi
Pilihan antara Iqro hitam dan hijau juga dapat bergantung pada preferensi pribadi masing-masing individu. Beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman menggunakan Iqro hitam, sementara yang lain lebih suka menggunakan Iqro hijau. Penting untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan preferensi belajar kita sendiri.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas perbedaan antara Iqro hitam dan hijau. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengajarkan membaca Al-Qur’an, terdapat perbedaan dalam hal warna, tingkat kesulitan, penekanan pada tajwid, materi tambahan, keberlanjutan pembelajaran, dan preferensi pribadi. Memilih Iqro yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kita sendiri akan membantu dalam mempelajari dan memahami Al-Qur’an dengan lebih baik.