Perbedaan Kayu Bengkirai dan Keruing

Pendahuluan

Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang populer dan sering digunakan dalam konstruksi. Dalam memilih kayu, terdapat berbagai jenis yang memiliki karakteristik dan kegunaannya masing-masing. Dua jenis kayu yang sering dibandingkan adalah kayu bengkirai dan keruing. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara kedua jenis kayu tersebut.

Kayu Bengkirai

Kayu bengkirai, atau juga dikenal dengan nama kayu bangkirai, berasal dari pohon dengan nama ilmiah Shorea laevis. Kayu ini memiliki warna kuning kecoklatan yang khas dan sering digunakan dalam konstruksi luar ruangan, terutama untuk lantai, atap, dan dek. Bengkirai memiliki ketahanan yang baik terhadap serangga, rayap, dan pembusukan, sehingga sangat cocok digunakan di area yang terkena air atau kelembaban tinggi seperti kolam renang dan taman.

Kayu bengkirai memiliki serat yang lurus dan tekstur yang kasar. Hal ini membuatnya cukup sulit untuk diolah secara manual. Namun, kayu ini memiliki kekuatan yang tinggi dan daya tahan yang luar biasa terhadap cuaca ekstrem, termasuk sinar UV, hujan, dan panas. Kayu bengkirai juga memiliki sifat yang tidak mudah terbakar, sehingga sering digunakan dalam konstruksi yang membutuhkan ketahanan terhadap api.

Kayu Keruing

Kayu keruing berasal dari kelompok spesies pohon yang berbeda, yaitu pohon dari genus Dipterocarpus, Shorea, dan Hopea. Kayu ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari kuning kecoklatan hingga merah tua. Keruing sering digunakan dalam konstruksi seperti lantai, tangga, dan dek kapal. Kayu ini juga sering dijadikan bahan untuk membuat furnitur dan bahan baku dalam industri kayu.

Salah satu keunggulan kayu keruing adalah kekuatannya yang tinggi. Kayu ini memiliki serat yang lurus dan padat, sehingga mudah untuk diolah dan dibentuk. Keruing juga tahan terhadap serangan serangga dan jamur, serta memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem. Namun, keruing tidak sekuat bengkirai dan lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV dan kelembaban tinggi.

Perbedaan Antara Kayu Bengkirai dan Keruing

1. Warna: Kayu bengkirai memiliki warna kuning kecoklatan yang khas, sedangkan kayu keruing memiliki warna yang bervariasi, mulai dari kuning kecoklatan hingga merah tua.

2. Kegunaan: Bengkirai lebih sering digunakan dalam konstruksi luar ruangan, seperti lantai, atap, dan dek, sedangkan keruing sering digunakan dalam konstruksi lantai, tangga, dan dek kapal.

3. Kekuatan: Bengkirai memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan keruing.

4. Ketahanan terhadap serangan serangga: Bengkirai lebih tahan terhadap serangga, rayap, dan pembusukan dibandingkan keruing.

5. Ketahanan terhadap cuaca ekstrem: Keduanya memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem, namun keruing lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV dan kelembaban tinggi.

Kesimpulan

Dalam memilih kayu untuk keperluan konstruksi, perlu mempertimbangkan karakteristik dan kegunaan dari masing-masing jenis kayu. Kayu bengkirai memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap serangga, rayap, dan pembusukan. Bengkirai juga cocok digunakan di area yang terkena air atau kelembaban tinggi. Di sisi lain, kayu keruing memiliki warna yang bervariasi dan mudah diolah. Keruing juga tahan terhadap serangan serangga dan jamur, serta memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem. Namun, keruing tidak sekuat bengkirai dan lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV dan kelembaban tinggi.