Perbedaan Antara Would dan Should

Pada bahasa Inggris, terdapat banyak kata kerja modal yang digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan, keharusan, atau saran. Dua di antaranya adalah “would” dan “should”. Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan dalam penggunaan dan makna. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan antara “would” dan “should” dalam bahasa Inggris.

Penggunaan “Would”

“Would” merupakan bentuk lampau dari kata kerja modal “will”. Kata ini digunakan dalam beberapa konteks:

1. Ungkapan kemauan atau keinginan di masa lampau:

Contoh: I would love to visit Paris someday. (Saya ingin sekali mengunjungi Paris suatu hari nanti.)

2. Mengungkapkan situasi hipotetis atau khayalan:

Contoh: If I had a million dollars, I would buy a mansion. (Jika saya memiliki satu juta dolar, saya akan membeli sebuah mansion.)

3. Permintaan yang lebih sopan:

Contoh: Would you mind passing me the salt? (Apakah kamu keberatan memberikan saya garam?)

4. Tindakan berulang di masa lampau:

Contoh: Every morning, I would go for a run. (Setiap pagi, saya biasa pergi lari.)

Penggunaan “Should”

“Should” digunakan untuk:

1. Memberikan saran atau rekomendasi:

Contoh: You should eat more fruits and vegetables for a healthy lifestyle. (Kamu sebaiknya makan lebih banyak buah dan sayur untuk gaya hidup sehat.)

2. Ungkapan kewajiban atau keharusan:

Contoh: Students should complete their homework on time. (Para siswa seharusnya menyelesaikan pekerjaan rumah mereka tepat waktu.)

3. Mengungkapkan harapan atau ekspektasi:

Contoh: I should be able to finish the project by tomorrow. (Saya seharusnya bisa menyelesaikan proyek ini besok.)

4. Menyatakan kemungkinan atau probabilitas:

Contoh: It should rain later today. (Kemungkinan akan hujan nanti hari.)

Perbedaan Utama

Meskipun keduanya merupakan kata kerja modal, terdapat perbedaan dalam penggunaan dan makna antara “would” dan “should”. Perbedaan utama adalah:

1. “Would” digunakan untuk mengungkapkan keinginan atau situasi hipotetis, sedangkan “should” digunakan untuk memberikan saran atau kewajiban.

2. “Would” umumnya mengacu pada masa lampau, sedangkan “should” lebih berkaitan dengan masa sekarang atau masa depan.

3. “Would” digunakan untuk permintaan yang lebih sopan, sedangkan “should” digunakan untuk memberikan nasihat atau rekomendasi.

4. “Would” dapat digunakan untuk tindakan yang berulang di masa lampau, sedangkan “should” tidak memiliki penggunaan yang sama.

Kesimpulan

Dalam bahasa Inggris, “would” dan “should” adalah kata kerja modal yang memiliki perbedaan dalam penggunaan dan makna. “Would” digunakan untuk mengungkapkan keinginan, situasi hipotetis, permintaan yang sopan, dan tindakan berulang di masa lampau. Di sisi lain, “should” digunakan untuk memberikan saran, kewajiban, harapan, dan probabilitas. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat menggunakan keduanya dengan tepat dalam percakapan sehari-hari.