Gerakan Rastafara telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jamaika. Dengan keunikan dan kekhasan budaya serta filosofinya yang mendalam, Rastafara telah menarik perhatian dunia. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Rastafara artinya”?
Daftar Isi
Asal Usul Rastafara
Rastafara berasal dari gerakan keagamaan yang muncul di Jamaika pada awal abad ke-20. Gerakan ini dipengaruhi oleh ajaran Marcus Garvey, seorang tokoh politik dan sosial dari Jamaika yang memperjuangkan kesetaraan rasial bagi kaum Afro-Amerika. Marcus Garvey juga mempopulerkan konsep bahwa orang kulit hitam adalah bangsa yang terpilih oleh Tuhan.
Pada tahun 1930, ketika Haile Selassie I dinobatkan sebagai Kaisar Ethiopia, gerakan Rastafara semakin berkembang. Rastafara mempercayai bahwa Haile Selassie I adalah inkarnasi dari Tuhan yang mereka sebut dengan sebutan “Jah” atau “Yahweh”. Mereka menganggap Haile Selassie I sebagai Mesias yang akan memberikan pembebasan bagi orang kulit hitam dari penindasan dan diskriminasi.
Simbol dan Identitas Rastafara
Rastafara memiliki simbol dan identitas yang sangat khas. Salah satu simbol yang paling terkenal adalah rambut yang dikepang menjadi dreadlocks. Rambut dreadlocks melambangkan keanggunan alamiah dan kebanggaan akan identitas Afrika. Mereka juga sering menggunakan topi berwarna merah, kuning, dan hijau yang melambangkan kebebasan, keberanian, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Pakaian dalam gerakan Rastafara juga memiliki makna simbolis. Kaos berwarna cerah, celana jeans, dan sepatu bot menjadi pilihan umum. Pakaian ini mencerminkan kesederhanaan dan penolakan terhadap budaya konsumtif yang dianggap memiskinkan spiritualitas dan kehidupan manusia.
Makna Filosofis Rastafara
Rastafara tidak hanya sekadar gerakan keagamaan, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam. Salah satu konsep utamanya adalah “Babilon”. Dalam pandangan Rastafara, Babilon melambangkan sistem penindasan yang ada di dunia ini. Mereka memandang dunia modern sebagai Babilon yang korup dan jahat.
Rastafara juga mengajarkan pentingnya koneksi dengan alam dan kehidupan sederhana. Mereka hidup dengan prinsip-prinsip kehidupan alami dan mempertahankan kehidupan yang terpisah dari dunia modern yang kejam dan materialistik. Mereka mengutamakan kebersamaan, kesederhanaan, dan kedamaian.
Peran Musik dalam Rastafara
Musik memainkan peran yang sangat penting dalam gerakan Rastafara. Genre musik reggae menjadi simbolik dalam menyebarkan ajaran Rastafara ke seluruh dunia. Musik reggae, dengan ritme khasnya yang santai dan lirik yang penuh makna, menjadi alat untuk menyampaikan pesan tentang kesetaraan, keadilan, dan perdamaian dunia.
Bob Marley, seorang musisi terkenal dari Jamaika, adalah salah satu tokoh yang sangat berperan dalam mempopulerkan gerakan Rastafara melalui musiknya. Melalui lagu-lagu seperti “One Love” dan “Redemption Song”, Bob Marley berhasil menyebarkan pesan cinta, perdamaian, dan keadilan yang menjadi inti dari ajaran Rastafara.
Pengaruh Rastafara di Dunia
Gerakan Rastafara tidak hanya berdampak di Jamaika, tetapi juga telah menyebar ke seluruh dunia. Banyak orang dari berbagai negara yang tertarik dengan filosofi dan pesan kesetaraan yang diusung oleh Rastafara. Mereka mengadopsi gaya hidup dan keyakinan Rastafara sebagai bentuk penolakan terhadap ketidakadilan dan penindasan di dunia ini.
Rastafara telah memberikan inspirasi bagi banyak seniman, penyair, dan budayawan dalam menciptakan karya-karya mereka. Gerakan ini telah memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan, aspirasi, dan pandangan mereka melalui seni dan karya kreatif lainnya.
Kesimpulan
Rastafara artinya adalah gerakan keagamaan dan kultural yang memiliki makna mendalam di baliknya. Dengan filosofi yang mengutamakan kesederhanaan, perdamaian, dan kesetaraan, gerakan ini telah berhasil menarik perhatian dunia. Melalui simbol-simbol khas, musik reggae, dan keyakinan yang kuat, Rastafara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jamaika dan memberikan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
