Daftar Isi
Pendahuluan
Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-14 hingga abad ke-15. Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya dengan berbagai peristiwa dan kemelut yang terjadi selama masa kejayaannya. Dalam artikel ini, kita akan merangkum beberapa kemelut yang pernah terjadi di Majapahit.
Kemelut Pertama: Perang Bubat
Pada tahun 1357, terjadi perang antara Majapahit dengan Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Perang Bubat. Perang ini terjadi karena pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dari Majapahit dengan Putri Dyah Pitaloka dari Kerajaan Sunda. Namun, pernikahan ini berakhir tragis ketika terjadi pertumpahan darah antara pasukan Majapahit dan Sunda. Peristiwa ini menandai keretakan hubungan antara kedua kerajaan.
Kemelut Kedua: Pemberontakan Raden Wijaya
Pada awal berdirinya Majapahit, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit. Raden Wijaya awalnya merupakan penguasa Singhasari yang ditaklukkan oleh Kerajaan Mongol. Namun, ia berhasil memanipulasi Mongol dan mengusir mereka, kemudian mendirikan Majapahit. Pemberontakan ini menandai awal kejayaan Majapahit.
Kemelut Ketiga: Pemberontakan Jayanegara
Pada masa pemerintahan Raja Jayanegara, Majapahit kembali dilanda kemelut. Raja Jayanegara merupakan raja yang lemah dan tidak mampu mengendalikan kerajaan dengan baik. Hal ini memicu pemberontakan dari berbagai pihak yang ingin merebut kekuasaan. Pemberontakan ini berakhir dengan pembunuhan Raja Jayanegara oleh pasukan pemberontak.
Kemelut Keempat: Pertempuran melawan Kubilai Khan
Pada tahun 1292, pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan, kaisar Dinasti Yuan, mencoba menaklukkan Jawa. Namun, pasukan Mongol gagal menaklukkan Singhasari dan terpaksa mundur. Pertempuran ini menunjukkan keberanian dan ketangguhan bangsa Jawa dalam menghadapi invasi asing.
Kemelut Kelima: Perang Melawan Kediri
Majapahit juga pernah terlibat dalam perang melawan Kerajaan Kediri yang merupakan penerus Kerajaan Singhasari. Perang ini terjadi karena Kediri ingin merebut kembali wilayah yang dulunya menjadi bagian dari Singhasari. Meskipun pertempuran sengit terjadi, akhirnya Majapahit berhasil mengalahkan Kediri dan memperluas wilayah kekuasaannya.
Kemelut Keenam: Pergolakan Dinasti
Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, terjadi pergolakan di dalam keluarga kerajaan. Raja Hayam Wuruk memiliki beberapa istri yang berasal dari kerajaan-kerajaan tetangga. Persaingan di antara para istri ini mengakibatkan konflik di dalam istana. Namun, Raja Hayam Wuruk berhasil mengendalikan situasi ini dan menjaga stabilitas kerajaan.
Kemelut Ketujuh: Penyebaran Agama Islam
Pada abad ke-15, agama Islam mulai masuk ke wilayah Nusantara, termasuk Majapahit. Penyebaran agama Islam ini mengakibatkan kemelut di dalam masyarakat Majapahit. Terjadi konflik antara penduduk yang menganut agama Hindu-Buddha dengan mereka yang memeluk Islam. Meskipun demikian, agama Islam akhirnya berkembang di Nusantara dan menjadi salah satu agama mayoritas.
Kesimpulan
Majapahit sebagai kerajaan besar di Nusantara tidak luput dari berbagai kemelut yang terjadi selama masa kejayaannya. Perang, pemberontakan, dan pergolakan di dalam istana merupakan beberapa contoh kemelut yang pernah terjadi di Majapahit. Meskipun demikian, kerajaan ini tetap mampu bertahan dan mencapai puncak kejayaannya. Sejarah kemelut di Majapahit menjadi bagian penting dalam memahami perkembangan dan dinamika kerajaan ini.